Apakah Ikan Asin Bikin Resiko KANKER? ☠️ ⚠️| Tanya Dokter Kanker
- Andreas Ronald
- Sep 11
- 3 min read
Updated: Sep 25
Jika kita membicarakan mengenai ikan asin, pada umumnya orang-orang yang suka akan ikan asin akan mengatakan rasanya gurih, cocok sama nasi panas, sambal, atau bahkan jadi bumbu nasi goreng. Dari warteg sampai restoran, lauk ini selalu jadi favorit banyak orang. Tapi, pernah kepikiran nggak kalau di balik rasa nikmatnya, ikan asin bisa jadi bom waktu buat kesehatan?

Faktanya, penelitian menunjukkan orang Asia jauh lebih sering kena kanker nasofaring dibanding orang Barat. Salah satu “tersangka” utamanya adalah kebiasaan makan ikan asin sejak kecil. Jadi, yuk kita bahas kenapa makanan sederhana ini bisa berbahaya kalau dikonsumsi terlalu sering.
Kenapa Ikan Asin Bisa Picu Kanker?
Ikan asin diawetkan dengan cara diasinkan atau difermentasi. Proses ini bikin terbentuknya nitrosamin, zat kimia yang sudah terbukti bisa merusak DNA dan memicu kanker.
👉 Mekanismenya:
Garam tinggi + fermentasi → menghasilkan nitrit.
Nitrit + protein ikan → berubah jadi nitrosamin.
Nitrosamin → masuk ke sel → DNA rusak & mutasi genetik.
Lama-lama → bisa berkembang jadi kanker nasofaring.
Ikan Asin Tersembunyi dalam Masakan Sehari-hari
Jangan salah, ikan asin bukan cuma lauk digoreng. Banyak banget makanan sehari-hari yang diam-diam pakai ikan asin, misalnya:
🍚 Nasi Goreng Ikan Asin
🍛 Nasi Lemak / Nasi Tempong
🥘 Sayur Asem / Lodeh Ikan Asin
🌶️ Sambal Ikan Asin
🍴 Pepes Ikan Asin
🐟 Ikan Asin Peda/Teri Goreng + Lalapan
Kalau dikonsumsi sesekali mungkin oke, tapi kalau jadi kebiasaan harian, risikonya makin besar.
Dampak Konsumsi Ikan Asin
Nitrosamin merusak DNA → sel jadi abnormal.
Inflamasi kronis di saluran napas atas.
Kanker nasofaring: awalnya sering nggak ketahuan, gejalanya bisa mirip flu, hidung tersumbat, telinga berdengung, atau benjolan di leher.
🔎 Studi:
Cancer Epidemiol Biomarkers Prev (2015) → konsumsi ikan asin sejak kecil signifikan meningkatkan risiko kanker nasofaring.
WHO/IARC → mengklasifikasikan ikan asin tradisional sebagai karsinogen Grup 1 (terbukti menyebabkan kanker pada manusia).
Risiko Kanker Akibat Ikan Asin
Perbandingan Ikan Asin vs Ikan Segar
Tips Praktis untuk Hidup Lebih Sehat
✅ Batasi ikan asin, jangan dijadikan lauk harian.
✅ Pilih ikan segar atau ikan laut yang kaya omega-3.
✅ Banyak makan buah & sayur kaya antioksidan (vitamin C, E, beta karoten).
✅ Biasakan anak-anak lebih suka ikan segar daripada ikan asin.
Kesimpulan
Ikan asin memang nikmat, tapi kalau terlalu sering dikonsumsi bisa meningkatkan risiko kanker nasofaring. Kuncinya adalah pola makan seimbang: sesekali boleh, tapi jangan setiap hari. Ingat, keluarga kita berhak dapat makanan yang enak dan sehat.
Jadi, sebelum masak atau makan ikan asin lagi, coba pikir dua kali. Nikmati secukupnya, tapi lebih utamakan ikan segar untuk menjaga kesehatan jangka panjang.



Comments