Apakah boleh olahraga / gym saat sedang kemo & radioterapi ?
- Andreas Ronald
- Oct 3
- 3 min read
Banyak pasien kanker dan keluarganya merasa ragu: “Apakah boleh berolahraga di gym ketika sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi?” Kekhawatiran ini wajar, karena terapi kanker sering menyebabkan tubuh terasa lemah, mudah lelah, dan rentan terhadap infeksi. Namun, penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa olahraga yang tepat bisa menjadi bagian penting dalam perawatan kanker.
Artikel ini akan membahas mengapa olahraga dianjurkan, apa manfaatnya, jenis olahraga yang aman, durasi yang sesuai, hingga kondisi kapan olahraga sebaiknya dihindari.
Apakah Olahraga Aman Saat Terapi Kanker?

Jawaban singkatnya adalah: ya, olahraga aman — bahkan direkomendasikan.
Pedoman internasional, termasuk dari American Cancer Society (ACS) dan American College of Sports Medicine (ACSM), menekankan bahwa pasien kanker yang sedang menjalani pengobatan aktif tidak harus menghindari aktivitas fisik. Selama dilakukan dalam batas aman, olahraga ringan hingga sedang justru membantu mengurangi gejala, memperbaiki kualitas hidup, dan meningkatkan peluang pemulihan.
Sebuah konsensus global tahun 2019 yang diterbitkan di CA: A Cancer Journal for Clinicians menyatakan:
“Exercise is safe, feasible, and effective for most people with cancer both during and after treatment.”
Manfaat Olahraga Saat Kemoterapi dan Radioterapi
1. Mengurangi Kelelahan (Cancer-Related Fatigue)
Kelelahan kronis adalah salah satu efek samping paling sering dari kemoterapi dan radioterapi. Menariknya, olahraga justru menjadi terapi paling efektif untuk mengurangi rasa lelah tersebut, bahkan lebih baik dibanding beberapa obat.
2. Meningkatkan Kualitas Tidur
Pasien yang rutin melakukan aktivitas fisik melaporkan tidur lebih nyenyak, bangun lebih segar, dan mengalami perbaikan mood.
3. Mendukung Sistem Imun
Aktivitas fisik ringan–sedang dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh. Pada pasien kanker, hal ini penting karena pengobatan sering menurunkan sistem imun.
4. Menjaga Kebugaran dan Massa Otot
Kemoterapi dapat menyebabkan kelemahan otot dan penurunan kebugaran. Latihan fisik sederhana dapat mencegah kehilangan massa otot, menjaga kekuatan tulang, serta mendukung kesehatan jantung.
5. Mendukung Kesehatan Mental
Olahraga melepaskan endorfin yang bisa menurunkan kecemasan dan depresi. Hal ini memberi pasien rasa kontrol atas tubuhnya, yang sangat penting dalam perjalanan melawan kanker.
Jenis Olahraga yang Disarankan
Pasien tidak perlu melakukan olahraga berat. Aktivitas sederhana justru yang paling dianjurkan:
Jalan kaki santai atau treadmill pelan 🚶
Bersepeda statis 🚴
Yoga atau peregangan ringan 🧘
Latihan beban ringan dengan dumbbell kecil atau resistance band 🏋️
📌 Durasi rekomendasi (ACS, 2019):
20–30 menit per sesi
3–4 kali per minggu
Total sekitar 150 menit aktivitas ringan–sedang per minggu
Kondisi yang Harus Dihindari
Tidak semua pasien dalam kondisi aman untuk olahraga. Sebaiknya tunda atau hentikan olahraga bila mengalami:
Demam atau tanda infeksi aktif 🌡️
Hemoglobin rendah (anemia berat)
Pusing, sesak napas, atau kelemahan ekstrem
Efek samping berat setelah kemoterapi, seperti mual muntah hebat atau diare
Risiko perdarahan tinggi (trombosit sangat rendah)
Pada kondisi seperti ini, olahraga justru bisa berbahaya. Oleh karena itu, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter onkologi atau tim medis.
Tips Olahraga Aman di Gym untuk Pasien Kanker
Mulai perlahan – jangan memaksakan diri.
Perhatikan kebersihan – pilih alat gym yang bersih untuk mengurangi risiko infeksi.
Gunakan masker jika perlu – terutama bila sedang dalam kondisi imunitas rendah.
Dengarkan tubuh – berhenti segera jika merasa pusing, lemah, atau nyeri.
Fokus pada konsistensi, bukan intensitas – olahraga ringan tapi rutin lebih baik daripada jarang tapi terlalu berat.
Kesimpulan
Olahraga di gym bukan hal yang tabu bagi pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi. Justru, dengan intensitas ringan hingga sedang dan kondisi tubuh yang stabil, olahraga bisa menjadi bagian dari strategi melawan kanker.
Manfaatnya nyata: mengurangi rasa lelah, memperbaiki tidur, meningkatkan imunitas, menjaga kebugaran, dan mendukung kesehatan mental.
⚠️ Namun, penting untuk selalu memperhatikan kondisi tubuh dan berdiskusi dengan dokter sebelum memulai program olahraga.
💙 Pesan terakhir:Jangan takut lawan kanker — karena Anda layak untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
Referensi
Campbell KL, Winters-Stone KM, Wiskemann J, et al. Exercise Guidelines for Cancer Survivors: Consensus Statement from International Multidisciplinary Roundtable. CA Cancer J Clin. 2019;69(6):468–484.
Mustian KM, Alfano CM, Heckler C, et al. Comparison of Pharmaceutical, Psychological, and Exercise Treatments for Cancer-Related Fatigue: A Meta-analysis. J Clin Oncol. 2018;36(9):943–953.
American Cancer Society. Physical Activity and the Person with Cancer. Updated 2019.
Schmitz KH, et al. Exercise is Medicine in Oncology: Engaging Clinicians to Help Patients Move Through Cancer. CA Cancer J Clin. 2019;69(6):468–484.



Comments