“Kanker saya tidak terasa sakit, berarti tidak bahaya?”

Andreas Ronald
Jun 28
1 min read

Pertanyaan umum, tapi jawabannya tidak sesederhana itu.

Banyak pasien yang datang berkata:

“Tapi dok, saya nggak merasa sakit kok… jadi mungkin bukan kanker, ya?”Atau:“Kalau kanker saya diam-diam saja dan tidak mengganggu, apa perlu diobati?”

Saya paham. Perasaan "tidak sakit" sering kali bikin tenang.Tapi dalam dunia kanker, rasa sakit bukan indikator utama seberapa berbahaya penyakitnya.

⚠️ Kanker Tidak Selalu Menyebabkan Nyeri di Awal

Faktanya:

Banyak kanker stadium awal tidak menimbulkan gejala apapun.
Beberapa jenis kanker bahkan tetap tidak sakit meskipun sudah menyebar.
Kanker baru terasa sakit saat menekan saraf, menyebabkan peradangan, atau mengganggu organ tertentu.

Contohnya:

Kanker payudara bisa tumbuh tanpa rasa nyeri.
Kanker usus bisa diam-diam menyumbat usus tanpa rasa sakit hingga terlambat.
Kanker serviks sering tidak terasa apa-apa sampai stadium lanjut.

🧠 Bahaya Terbesar Justru Kanker yang “Diam-diam”

Karena tidak terasa sakit, pasien jadi tidak waspada dan sering menunda pemeriksaan.Padahal:

Deteksi dini jauh lebih efektif untuk disembuhkan.
Pengobatan lebih ringan dan lebih murah kalau dimulai sejak awal.

Jadi, jangan tunggu sampai sakit untuk peduli.

💡 Apa yang Bisa Anda Lakukan Sekarang?

Jangan anggap enteng benjolan, perdarahan tidak wajar, atau perubahan pada tubuh.
Segera periksakan diri jika ada gejala yang mengganggu, meski tidak sakit.
Lakukan pemeriksaan berkala (Pap smear, mamografi, endoskopi, dsb) sesuai anjuran usia & risiko.